Ilustrasi Kambing Perah

 

Jenis kambing perah, memang memiliki peluang yang menggiurkan. Sebelum memutuskan membeli jenis kambing perah yang populer dibudidayakan di Indonesia seperti peranakan etawa (PE), Sapera, Saanen, Anglo Nubian, lebih baik kamu mempelajari terlebih dahulu ciri-ciri fisik kambing yang bisa menghasilkan prodiksi susu maksima.

Berikut ini 5 tips memilih kambing perah untuk gambaran umum semua jenis.

1. Ukuran Tubuh

Pertama yang harus diperhatikan adalah ukuran tubuh kambing. Pada jenis yang sama, kamu harus memilih indukan dengan postur paling besar. Semakin besar ukuran kambing maka peluang produktivitas susunya juga lebih tinggi. Khusus jenis saanen dan anglo nubian standar ukuran paling kecil bila diperuntukkan untuk perah, seberat 42 Kg dan tinggi 67 Cm.

Kemudian untuk jenis kambing PE, ukuran minimal yang bisa kamu beli yakni 20 kilogram. Bila standar minimal berat kambing terpenuhi, selanjutnya amati bagian fisik yang lain apakah ada kecacatan.

Baca Juga: Ciri-Ciri Domba yang Akan Melahirkan Anak

2. Cek Bagian Ambing Kambing

Bagian kedua yang tidak kalah penting saat memilih kambing perah yakni amati bagian ambing. Ambing merupakan bagian tempat penampung susu dan puting ambing. Untuk mengetahui kualitas ambing, kamu perlu langsung menyentuh. Ambing yang baik memiliki kulit yang kencang atau tidak lemas jatuh lunglai ke bawah. Ambing yang lemas akan menambah risiko terkena penyakit mastitis.

Produksi susu juga dipengaruhi volume ambing. Bentuk ambing yang mendekati bulat jadi yang terbaik. Selanjutnya, besar bagian kantong penampung susu dengan puting juga memiliki ukuran yang seimbang. Semakin besar puting kambing, juga menunjukkan usianya yang semakin tua.

3. Usia Kambing

Selanjutnya untuk mendukung bisnis perah kambing cepat berkembang, tentu harus memilih kambing dengan usia yang siap kawin. Usia kambing betina siap kawin antara 10-12 bulan, dan pejantan lebih dari 12 bulan.

Untuk mengetahui usia kambing, kamu bisa mengamati bagian giginya. Kambin yang berusia kurang dari 12 bulan, masih memiliki gigi seri atau gigi susu. Pada usia 12 bulan sampai 18 bulan, gigi seri akan lepas dan tumbuh gigi permanen. Paling sederhana, kamu bisa memeriksa bagian gigi gerahamnya. Pada usia 9 bulan, gigi geraham nomor 5 mulai tumbuh.

Baca Juga: Cara Menjauhkan Si Domba dari Penyakit Tetanus

4. Kambing yang Jinak

Untuk yang satu ini, seringkali kurang diperhatikan. Meski semua kambing bisa diperah, tapi tak semuanya akan langsung mudah beradaptasi untuk diperah susunya. Maka pilihlah karakter kambing yang tak terlalu agresif. Sementara untuk ciri-ciri fisik, cari kambing yang memiliki bulu bersih, terawat dan dada lebar. Kemudian bagian kaki lurus, kuat dan mata cerah.

5. Pahami jenis kambing perah

Jenis kambing PE memang terkenal lebih besar dan kokoh, namun untuk produktivitas dan lama laktasi jenis Sapera lebih lama. Seperti jenis PE. jenis Saneen, kambing ini memiliki ukuran postur yang cukup besar dengan bobot hingga 91 kilogram (jantan) dan 63 kilogram (betina).

Meski demikian, dari tiga jenis sebelumnya, kambing Anglo Nubian memiliki postur yang lebih besar.
Pada jenis jantan mampu memiliki tinggi 90 cm dengan bobot bisa mencapai 175 kg. Sedangkan kambing betina tinggi badan mencapai 80 cm dengan bobot sekitar 135 kg. (Mohamad Ulil Albab)

 

Komentar Anda