Ilustrasi Kambing Perah (pexels simo berger)

Ada banyak macam kambing di dunia, namun apabila hendak diperah dengan tujuan menghasilkan susu perlu spesifikasi khusus terkait bentuk ambing dan lamanya masa laktasi.

Kedua faktor tersebut yang menjadikan ada klasifikasi kambing perah unggul yang memberikan nilai ekonomis tinggi bagi para peternak.

Berikut kami rangkumkan 10 macam kambing perah terbaik di dunia.

1. Kambing Saanen

Kambing saanen adalah kambing yang berasal dari lembah Saanen di Swiss bagian barat. Kambing ini merupakan jenis yang umum untuk dibudidayakan di kalangan peternak kambing perah.

Kambing ini sulit berkembang di wilayah tropis karena kepekaannya terhadap matahari. Di Indonesia kambing Saanen disilangkan lagi dengan jenis kambing lain yang lebih resisten terhadap cuaca tropis dan tetap diberikan nama kambing Saanen, antara lain dengan peranakan etawa (jenis kaligesing, senduro, dan jawa randu)

Kambing Saanen mempunyai ciri hidungnya lurus dan berupa segitiga, memiliki tanduk baik itu jantan dan betina, berat dewasa mencapai 68-91 kg (jantan) dan 36 – 63 kg (betina).

Produksi susunya mencapai 838 kg dengan masa laktasi 264 hari.

Baca Juga : Penyakit Belekan Atau Pink Eye Pada Domba

2. Kambing Alpine

Kambing alpine berasal dari Swiss dan pegunungan Alpine Austria. Alpine dikembangkan pada awal 1900-an dengan tujuan sebagai penghasil susu.

Kambing ini mempunyai keunggulan karena lebih mampu beradaptasi dengan lingkungan yang lebih baik daripada saanen. Sehingga keberadaannya mudah tersebar ke dataran Eropa lain.

Kambing ini berwarna hitam dengan sedikit garis putih, mata tertata rapi, telinga tegak, dan puting berukuran besar. Kemampuan menghasilkan susu mencapai terbaik yang pernah tercatat 1600 liter dalam 310 hari masa laktasi.

Baca Juga: Mengenal Potensi Kambing Peranakan Etawa, Peluang Bagus untuk Dibudidayakan di Indonesia

3. Kambing Toggenburg

Kambing toggenburg berasal dari pegunungan Alpen di Swiss. Kambing ini merupakan salah satu kambing perah tertua di dunia. Bahkan sudah diperah manusia sejak tahun 1600. Pada 1853 kambing ini sudah masuk ke Amerika.

Toggenburg memiliki telinga berdiri dan mengarah ke arah depan dengan corak warna putih di bagian bawah. Ukuran betina mempunyai berat 45 kg saat dewasa. Perilaku kambing ini tenang dan ramah sehingga banyak dijadikan hewan peliharaan.

Toggenburg sebagai penghasil susu yang baik mampu menghasilkan susu mencapai 740 kg per masa laktasi.

Baca Juga: Hal-Hal yang Menyebabkan Janin Mati Dalam Kandungan Domba Atau Keguguran

4. LaMancha

LaMancaha atau Lamancha merupakan kambing perah yang mudah dikenali karena ciri khas yang menonjol yakni telinga sangat pendek. Pengembang biakkan kambing ini pertama kali dilakukan oleh Nyonya Eula Fay Frey sekitar tahun 1927 di California.

Nenek moyang kambing LaMancha berasal dari Spanyol. LaMancha mampu memproduksi susu mencapai

5. Anglo Nubian

Kambing anglo nubian merupakan hasil persilangan yang diperoleh dari kambing lokal Inggris dengan kambing jantan India dan Afrika. Kambing ini dengan cepat berkembang pesat karena kemampuannya menghasilkan susu sekaligus kambing pedaging yang baik.

Pada jenis jantan mampu memiliki tinggi 90 cm dengan bobot bisa mencapai 175 kg. Sedangkan kambing betina tinggi badan mencapai 80 cm dengan bobot sekitar 135 kg. Karakteristik kambing ini tubuhnya pendek, bentuk telinga panjang terurai.

Kemampuan produksi susu anglo nubian

6. Oberhasli

Kambing oberhasli termasuk trah kambing perah berasal dari Swiss. Kambing ini punya ciri khas berwarna chamois.

Ukuran oberhasil sedang, dada dalam, wajah cekung dengan telinga tegak. Ukuran kambing jantan dewasa 65 s.d. 75 kg dan betina 45 s.d. 55 kg.

Kemampuan produksi berhasil bisa mencapai 750 kg selama 265 hari.

7. Nigerian Dwarf

Kambing Nigerian Dwarf merupakan kambing mini yang berasal dari Afrika Barat. Kambing kerdil ini meningkat popularitasnya karena ukurannya yang kecil serta corak khas yang berwarna-warni.

Meski berukuran kecil, namun secara mengejutkan nigerian dwarf masuk dalam kategori kambing perah karena kemampuan menghasilkan susu yang mengejutkan.

Nigerian dwaft sebagai penghasil susu mampu menghasilkan sampai dengan 2 liter per hari. Susu kambing ini sangat baik sehingga cocok dibuat keju.

8 Jamnapari

Kambing Jamnapari atau Ram Sagol atau Jamunapari merupakan kambing perah yang berasal dari India. Kambing ini termasuk kambing yang populer untuk dikembangbiakan di Indonesia dan disilang dengan kambing lokal sehingga melahirkan genetik kambing perah lokal.

Kambing Jamnapari di Indonesia lebih populer disebut kambing etawa. Kambing ini, mempunyai penampilan yang ideal dengan tubuh tinggi dan leher yang jenjang. Agar bisa beradaptasi dengan iklim tropis, kambing ini banyak dikawinkan silang dengan jenis lokal.

Rata-rata produksi susu kambing Jamnapari per harinya mencapai 1,5 hingga 2,50 kg per hari.

9. Sable

Kambing sable merupakan variasi lain dari kambing Saanen. Yang membedakan keduanya adalah warna, dikatakan sebagai sable apabila memiliki corak warna selain putih. Rata-rata kambing ini memiliki corak warna hitam, coklat dan abu-abu.

Tubuh kambing Sable sangat dalam, lebar dan panjang dengan tulang rusuk yang tumbuh dengan baik mengarah ke belakang. Punggungnya lurus dengan sedikit kemiringan ke pantat.

Kaki mereka panjang, kuat, lurus, tegak lurus, dan terpisah lebar. Kambing ini memiliki telinga yang besar dan tegak (terkadang membulat di ujung dan mengarah ke depan).

Bulu kambing Sable pendek dan halus. Kepala mereka lebar dan panjang dengan wajah lurus atau cekung.

Komentar Anda