SRILESTARIFARM– Kambing etawa merupakan salah satu jenis yang paling banyak dipelihara peternak di Indonesia. Kambing ini memiliki beberapa jenis turunan bernama Peranakan Etawa (PE) Kaligesing, Senduro dan PE Super.
Kambing etawa jadi pilihan favorit karena memiliki bobot yang bagus untuk pedaging, sekaligus memiliki susu yang berkualitas dengan produktivitas 2-3 liter per hari.
Turunan kambing etawa di Indonesia sudah beradaptasi dan kuat dengan iklim di Indonesia.
Berikut langkah memilih bibit kambing etawa, desain kandang dan manajemen pemberian pakan yang tepat.
1. Desain Kandang Kambing Etawa
Buat peternak yang sudah memilih beternak kambing etawa, kandang jadi salah satu kunci kesuksesan. Sebelum membeli bibit indukan yang berkualitas, peternak harus memiliki kandang yang ideal terlebih dahulu.
Pertama pilih lokasi pembangunan kandang di lingkungan yang tepat. Lokasi kandang sebaiknya jauh dari pemukiman padat penduduk agar tidak mengganggu kenyamanan warga sekitar.
Bila ada pilih lokasi yang cukup luas dan memiliki paparan sinar matahari yang baik.
Dalam pembuatan kandang untuk kambing etawa sebenarnya tak jauh beda dengan jenis kambing lainnya.
Kandang kambing sebaiknya dibuat dari bahan yang kuat serta murah, cukup lubang ventilasi, tempat makanan yang mudah dijangkau, memiliki alur sirkulasi kotoran dan dijangkau oleh sinar matahari untuk mengurangi kondisi kandang yang lembab.
Oleh karena itu, dalam pembuatan kandang kambing, bentuk dan model yang dipakai adalah menyerupai rumah panggung yang alasnya terbuat dari papan kayu, dimana tinggi alas kandang dari tanah sekitar 0,5 meter.
Kandang kambing harus disesuaikan dengan jumlah ternak yang ingin dipelihara. Pada umumnya, seekor kambing membutuhkan luas tempat sekitar 1 m x 1,5 m = 1,5 m2.
Sehingga jika anda berencana untuk memelihara 10 ekor kambing, maka luas kandang yang dibutuhkan sekitar 15 meter persegi. Namun, ada baiknya pembangunan kandang kambing dibuat lebih luas dari rencana awal yang diperlukan. Hal ini bertujuan untuk pengembangan usaha di tahun-tahun berikutnya.
Kandang kambing yang baik harus memiliki ventilasi baik, cukup sinar matahari, bersih, dan minimal berjarak 10 meter dari rumah.
Kandang terlalu sempit, pengap dan panas akan mengakibatkan kambing etawa dehidrasi yang akhirnya membuat kerontokan bulu kambing. Namun jika kandang terlalu lebar biasanya kambing etawa sangat agresif dan banyak pergerakan sehingga mengakibatkan kambing menjadi kurus karena banyak gerak.
Ukuran kandang yang biasa digunakan untuk ternak kambing etawa adalah sebagai berikut:
Kambing beranak: 120 cm x 150 cm per ekor
Kambing indukan: 100 cm x 150 cm per ekor
Kambing anakan: 100 cm x 125 cm per ekor
Kambing pejantan: 120 cm x 150 cm per ekor
Kambing dewasa: 120 cm x 150 cm per ekor
Catatan selanjutnya, peternak perlu membuat kandang pemisahan antara betina dan jantan. Apalagi buat peternak kambing etawa yang memerah susunya. Kambing jantan cenderung lebih berbau dibandingkan betina. Kambing jantan hanya perlu disatukan saat proses kawin.
Pada prinsipnya, kandang kambing bisa jadi tempat aman untuk berlindung dari ancaman pemangsa seperti ular dan anjing. Kambing juga bisa terlindung dari panas dan hujan.
Memilih Indukan Unggul
Setelah kandang kambing terbentuk, tahap selanjutnya yakni memilih bibit indukan atau anakan yang bermutu. Ada sejumlah tips mudah buat peternak untuk memilih, salah satunya mencari kelompok ternak yang sudah terpercaya dan memiliki indukan yang berkualitas super.
Kambing etawa yang baik untuk dijadikan pejantan adalah ternak yang memiliki postur punggung yang lurus, besar, kaki kokoh, tidak ada cacat fisik, serta sudh berumur lebih dari 1,5 tahun.
Sedangkan kambing betina yang bagus untuk dijadikan indukan memiliki ciri berkaki lurus, bentuk tubuh proporsional, bersikap jinak, memiliki jumlah puting lengkap dan jika diraba terasa kenyal, serta kambing bebas dari penyakit.
Dalam memilih bibit yang unggul, cara terbaik adalah dengan mengetahui silsilah keturunannya dan juga observasi langsung di tempat peternakan (kandang).
Amatilah apakah kebanyakan cempe (anakan kambing) dalam satu keluarga kambing tersebut dilahirkan dengan pola yang sama, misalnya bulu, telinga, dan kepala.
Seperti yang kita ketahui, pola telinga yang bagus adalah telinga yang menjulai ke bawah, lemas dan panjang.
Semakin panjang telinga kambing, berarti semakin bagus kambing tersebut. Observasi juga apakah kebanyakan cempe dalam kandang tersebut memiliki tulang-tulang yang kokoh dan besar.
Semakin besar tulang pada anakan kambing, maka berarti semakin besar kemungkinan kambing tersebut untuk dapat tumbuh besar.
Jika kita cukup tertarik untuk mencoba bisnis pembibitan maka sudah selayaknya kita harus mengetahui ciri-ciri calon indukan terbaik, nah berikut ini beberapa hal yang harus diperhatikan ketika ingin membeli bakal induk.
Pemberian Pakan
Setelah memiliki kandang yang ideal dan kambing etawa bermutu, perawatan dan kualitas pakan yang diberikan juga harus optimal.
Peternak bisa membuat komposisi pakan ekstra bernutrisi dengan cara mencampur bekatul dan konsentrat perbandingan 3:1 atau memberikan bekatul (50%), bungkil kelapa (25%), dan bungkil kacang-kacangan (25%).
Pemberian pakan bisa diberikan 2 kali sehari (pagi dan sore). Untuk volume kira kira berat rumput 10% dari berat badan kambing, berikan juga air minum 1,5 – 2,5 liter per ekor per hari, dan rumput gajah, dan garam beryodium secukupnya.
Sementara itu, untuk kambing yang tengah hamil, induk menyusui, dan pejantan yang sering dikawinkan perlu makanan penguat dalam bentuk bubur sebanyak 0,5 – 1 kg/ekor/hari.
Waktu yang baik untuk memberi makan kambing adalah pukul pagi 08.00 – 09.00 dan sore 15.00 – 16.00.
Referensi:
disnakkan.grobogan.go.id/info/berita/577-kandang-kambing-etawa-jantan-harus-dipisah-dengan-betina
cybex.pertanian.go.id/detail-print.php?id=88550