SRILESTARIFARM.COM | Domba merupakan hewan ternak subtropis yang banyak dikembangkan di Indonesia. Banyaknya peluang bisnis serta mudahnya pemasaran menjadikan domba sebagai alternatif untuk investasi tabungan. Kesempatan ekspor yang belum terpenuhi menjadikan peternakan domba tak ada matinya. Mulai dari daging, kulit dan bulu domba dapat menghasilkan pundi-pundi rupiah.
Ketersediaan pakan yang melimpah serta adaptasi yang mudah tak jarang menjadikan domba sebagai ikon suatu daerah dengan mudah. Konsumsi lahan pun hemat serta perkembang biakan yang cepat. Permintaan domba di pasaran meningkat pesat ketika menjelang hari raya, menjadikan peluang bisnis bagi peternak, penjual maupun pembeli.
Kemudahan-kemudahan merawat domba tidak juga menafikan jikalau domba rawan terkena virus dan penyakit. selama domba mempunyai nafsu makan yang cukup sesuai dengan porsi kebutuhanya, dan masih bisa bergerak aktif dan lincah masih bisa dibilang sehat.
Kesehatan domba juga dapat dilihat dari bulu yang bersih, tidak ada yang rontok, kotor atau keropeng. Pastikan juga cuping hidung dingin dan basah. Jika dilihat dari anggota biasa diamati juga dari segi mata yang bersinar tidak kelihatan “cowong”, tidak ada lendir dari telinga, mata, lubang anus, dan lubang yang lain. Bias juga dilihat dari konsistensi kotoran domba lunak berbentuk. Cek bagian kuku dan amati apakah ada luka, kotoran keras yang menempel atau belatung.
Apabila salah satu kriteria sehat di atas tidak ada, maka perlu ditindaklanjuti. Langkah paling awal dalam mengidentifikasi domba sakit adalah mencari penyebab lalu pengobatan. Sebelum tahap pengobatan dilakukan alangkah baiknya kita cari terlebih dahulu, agar domba mendapat penanganan yang tepat dan akurat.
Berikut merupakan beberapa jenis-jenis penyakit domba, penyebab serta cara penanganan yang tepat:
Penyakit Mencret
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Escherichia coli yang menyerang anak domba berusia 3 bulan. Penyebabnya antara lain karena makanan kambing kurang steril, anakan kambing meminum susu yang sudah tercemar, perubahan lingkungan, perubahan pola makan, infeksi pada bakteri serta makanan kambing kurang serat. Mengobatinya bisa dengan cara memberikan antibiotika dan sulfa yang diberikan lewat mulut.
Penyakit Radang Pusar
Penyakit ini disebabkan oleh alat pemotongan pusar yang tidak steril atau tali pusar yang tercemar dari bakteri Streptococcus, Staphylococcus, Escherichia coli dan Actinomyces necrophorus. Usia domba yang terserang biasanya cempe usia 2-7 hari. Gejala penyakit ini akan menyebabkan terjadinya pembekakan di sekitar pusar dan apabila disentuh domba akan kesakitan. cara mengobatinya dengan memberikan antibiotika , sulfa dan pusar dikompres dengan larutan rivanol (Desinfektan).
Scabies
Kudis ini menyebabkan luka keropeng di seluruh tubuh domba menjadi gelisah karena rasa gatal, nafsu makan menurun, kurus, bila penyakit sangat parah dan tidak segera diobati dapat menyebabkan kematian.
Scabies dapat menular dengan mudah melalui kontak langsung, dan bahan-bahan yang ada di kandang seperti kandang seperti pagar, tempat pakan, dan bahan-bahan lain yang telah terkontaminasi oleh penyakit ini. Kudis dapat menyerang muka, telinga, perut, punggung, kaki dan pangkal ekor. Pengendalian dengan mengoleskan Benzoas bensilikus 10% pada luka, menyemprot domba dengan Coumaphos 0,05-0,1%.
Mastitis atau penyakit kelenjar susu
Menyerang daerah payudara domba. Infeksi ini disebabkan oleh disebabkan oleh bakteri Staphylococcus Aureus. Penyebabnya adalah manajemen pemerahan susu yang kurang steril atau waktu pemerahan susu kambing tidak tuntas. Gejala penyakit ini akan menyebabkan ambing domba bengkak, bila diraba terasa panas, terjadi demam dan suhu tubuh tinggi, nafsu makan kurang, produksi air susu induk berkurang. Cara mengobatinya dengan memberikan obat-obatan antibiotika melalui air minum.[SLF]