SRILESTARIFARM– Kambing Saanen merupakan jenis perah yang berasal dari lembah Saanen di Swiss bagian barat. Di Indonesia sendiri, sudah banyak peternak yang memelihara kambing Saanen khususnya untuk diperah susunya.

Kambing Saanen memang terkenal dengan kuantitas susu yang dihasilkan. Satu ekor indukan kambing Saanen bisa menghasilkan 5 liter susu per hari. Sementara di Indonesia, sejumlah peternak memelihara dengan produktivitas optimal 1-3 liter per hari.

Kambing ini memang sangat cocok di kawasan dingin, seperti di negara asalnya, Swiss. Namun bukan berarti tidak bisa dipelihara di Indonesia. Asalkan dengan catatan, kambing ini ditempatkan di kandang yang layak, sejuk dan bersih.

Catatan penting selanjutnya, kambing ini tidak bisa sembarang diberi makan.

Kesalahan Fatal

Sebuah situs berita lingkungan, Mongabay pernah tercatat kasus tingginya kematian kambing Saanen di Sumatera Utara yang diimpor langsung dari Swiss pada tahun 2013.

Hal ini terjadi karena peternak sembarangan memberi pakan kepada kambing Saanen.

Kesalahan yang dilakukan peternak yakni memberikan makanan rumput, gabah padi, dan gabah batang sawit mengandung pestisida dan racun.

Tidak hanya itu, peternak juga memberikan perangsang kimia dengan cara disuntikkan untuk memperbanyak susu.

Akibatnya kambing terlihat lemas, matapun sayu, dan mengeluarkan kotoran berbeda.

Rekomendasi Komposisi Pakan

Sebuah penelitian dari Institut Pertanian Bogor pernah melakukan penelitian untuk meningkatkan produktivitas susu kambing Saanen.

Penelitian tersebut menggunakan uji coba hijauan indigofera yang kaya akan nutrisi khususnya protein.

Uji coba pertama, pakan yang diberikan yaitu rumput lapang dan konsentrat dengan rasio 60 persen : 40 persen.

Setelah dilakukan analisis proksimat diketahui bahwa kandungan protein kasar 12,76 persen, lemak kasar 2,35 persen dan serat kasar 32,01 persen dari total ransum, sehingga kurang mencukupi kebutuhan nutrien kambing untuk produksi susu optimal.

Uji coba kedua, menggunakan sumber protein legum Indigofera yang memiliki kandungan protein mencapai 25,66 persen.

Daun Indigofera yang diolah menjadi pellet memiliki daya simpan lebih lama dan memudahkan proses transportasi pakan. Komposisi yang diberikan yakni 60 persen rumput lapang + 40 persen pellet indigofera. Dan jangan lupa selalu sediakan minum yang mencukupi.

Hasilnya, selain lebih ekonomis untuk menekan biaya konsentrat, pakan tambahan indigofera mampu memperbanyak produktivitas susu kambing.

Usaha yang Menjanjikan

Beternak kambing Saanen memang sangat menjanjikan bila peternak mau serius dan tidak takut mencoba. Kambing ini selain memiliki produktivitas susu yang lebih besar, juga memiliki harga yang fantastis.

Anakan kambing Saanen anakan bisa dijual dengan harga Rp 4,5-7 juta per ekor. Sementara kambing Saanen dewasa bisa dihargai Rp 30 hingga 39 juta per ekor.

Tips memilih bibit, peternak bisa mengamati secara fisik. Kambing tidak cacat, aktif, bulu bersih dan mengkilat dada lebar. Kemudian kaki lurus dan kuat dan mata bersinar.

Kambing juga memiliki kepribadian, atau ekspresi. Pilihlah kambing yang jinak dan ramah, sehingga memudahkan untuk diperah.

Kambing Saanen dapat dibedakan dari kambing lainnya dengan ciri-ciri utama telinga dengan kuping ke arah atas, telinga kecil, pendek, tegak ke arah depan dan samping.

Kemudian bagian kepala cenderung kecil dan berbentuk lancip. Warna bulu biasanya putih atau krem, ambing serta puting besar dan lunak. Induk betina sering melahirkan
anakan kembar. (mua)

Referensi:

bbpkhcinagara.com/site/detail-blog-upaya-peningkatan-produktifitas-kambing-sapera-melalui-seleksi-bibit

mongabay.co.id/2013/12/23/nasib-kambing-saanen-di-sumut-dari-makanan-beracun-sampai-suntikan-kimia/amp/

gatra.com/news-490275-ekonomi-pelihara-ras-asal-swiss-peternak-desa-raup-jutaan-per-bulan.html

Adjie Setiady, “Penanganan Penyakit Pink Eye Pada Kambing Saanen di Balai Besar Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak BBPTU-HPT Baturraden Jawa Tengah” Program Studi Diploma III Kesehatan Hewan Fakultas Peternakan Universitas Jambi, 2022.

Apdini, Titis Anugraheni Putri, dkk “Pemanfaatan Pellet Indigofera sp. pada Kambing Perah Peranakan Etawah dan Saanen di Peternakan Bangun Karso Farm” https://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/52248

Komentar Anda