SRILESTARIFARM.COM| Domba merupakan salah satu hewan ternak yang paling banyak diminati masyarakat Indonesia. Pemeliharaan yang mudah serta pakan yang melimpah salah satu indikator mengapa domba sangat cocok untuk dijadikan ladang bisnis. Namun tak banyak dari kita hampir menyamaratakan jenis-jenis domba. Tidak seperti yang kita bayangkan sebelumnya, ternyata domba memiliki jenis-jenis dan karakteristik tersendiri.
Domba Garut (Domba Priangan)
Prof. Didi Atmadilaga dan Prof. Asikin Natasamika menyatakan bahwa domba merupakan domba hasil persilangan segitiga dari domba lokal, Domba Cape (Kibas) dan Domba Merino dari Asia Kecil. Domba Garut memiliki karakteristik tertentu, yaitu bentuk tanduk yang besar serta melingkar turunan dari Domba Merino. Domba ini berkembang di daerah Jawa Barat, terutama di daerah Bandung, Garut, Sumedang, Ciamis dan Tasikmalaya. Namun sekarang telah menyebar sampai daerah pulau Jawa.
Domba Garut memiliki karakteristik tubuh besar, leher kuat, dan dahi konveks. Domba Garut jantan memiliki tanduk spiral dan tanduk kanan kiri hampir menyatu. Sedangkan betina, tidak mempunyai tanduk. Panjang telinga, lidah terlalu besar dan terletak di belakang tanduk. Rata-rata domba jantan memiliki berat tubuh sampai dengan 40-80 kg, sedangkan betina 30-40 kg.
Domba Dombos (Domba Texel Wonosobo)
Berasal dari Dieng Wonosobo dan berkembang pesat disana. Dari awal tahun 1957-2006 populasi meningkat hingga 8.757 ekor yang sebelumnya di daerah lain tidak mampu untuk mengembangkannya.
Domba Dombos memiliki ciri-ciri khusus yang menonjol dari domba lain, yaitu mempunyai bulu wol yang keriting halus berbentuk spiral berwarna putih kecuali dibagian perut bagian bawah, keempat kaki, dan kepala. Postur tubuh tinggi besar dan leher yang panjang serta ekor kecil.
Domba Domas
Merupakan domba hasil persilangan dari domba lokal, domba Suffolk dan domba Texel. Bermula berkembang di daerah Banjarnegara dan menjadi ikon Banjarnegara, namun sejak tahun 2009 mulai berkembang di daerah Jawa dan Sumatera.
Ciri-cirinya antara lain adalah memiliki tubuh besar dan panjang, kaki pendek dan kuat serta tidak memiliki tanduk baik jantan maupun betina. Kulit domba Domas relatif lebih tipis dibandingkan jenis yang lainya. Keunggulan dari domba Domas ini adalah berat badan jantan yang bisa mencapai 90-140 kg dan domba betina 60-80 kg.
Domba Gembel
Dikenal masyarakat sebagai domba asli Indonesia, dalam Bahasa Inggris disebut Javanese Thin-Tailed sheep.
Ciri-cirinya adalah berperawakan kecil. Bulu wol gembel berwarna putih kehitaman disekitar mata, hidung, dan beberapa tubuh lain. Ekornya tidak berlemak dan bertelinga sedang hingga kecil. Domba jantan bertanduk melingkar sedangkan betina rata-rata tidak bertanduk.
Domba Kibas (Domba Ekor Gemuk)
Domba ini berasal dari Asia Barat atau India. Bermula berkembang di Jawa Timur, Madura, Sulawesi, dan Nusa Tenggara. Namun untuk saat ini, telah berkembang di seluruh Indonesia. Domba ini tumbuh lebih baik dilingkungan yang kering.
Karakteristik domba ini memiliki tubuh yang besar dibandingkan domba lokal yang lain. Berat domba jantan bisa mencapai 40-60 kg sedangkan betina 25-50 kg. warna bulu wolnya putih dan kasar. Ekornya besar, lebar dan panjang.
Bentuk dadanya serasi dan kuat seperti bentuk perahu. Umumnya domba jantan tidak bertanduk atau hanya bertanduk kecil, sedangkan betina rata-rata tidak memiliki tanduk. Keunggulan domba ekor gemuk ini adalah tahan terhadap cuaca panas ataupun kering.[SLF]