Kambing Perah Toggenburg (Pixabay)

Kambing Perah Toggenburg (Pixabay)

SRILESTARIFARM-Kambing perah toggenburg merupakan salah satu jenis kambing yang tergolong tertua di Eropa.

Kambing berjenggot ini berasal dari daerah Toggenburg dan Werdenberg di Kanton St. Gallen di Swiss bagian timur.

Tercatat kambing toggenburg sudah menjadi andalan Bangsa Eropa untuk diperah susunya sejak tahun 1600-an.

Selain di Swiss, sebaran kambing toggenburg juga ada di Amerika, bahkan para peternak di asal Yogyakarta, Jawa Tengah sudah mencoba membudidayakan kambing toggenburg ini.

Setiap jenis kambing pasti memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing, bila dibandingkan dengan jenis yang lain.

Produktivitas susu kambing toggenburg memang lebih sedikit, bila dibandingkan dengan jenis lain di dataran Eropa seperti Kambing Saanen, Kambing Anglo Nubian, Argentata  atau yang dikenal dengan Bionda DelAdamello.

Produktivitas susu kambing toggenburg mencapai 3-6 liter per hari. Namun, tingginya produktivitas susu hanya berlangsung 150 sampai dengan 257 hari pada periode laktasi.

Selama periode laktasi, produktivitas maksimal susu kambing toggenburg yang pernah tercatat mencapai 740 kilogram/liter.

Kandungan gizi susu kambing toggenburg tentu jauh lebih baik dibandingkan susu sapi.

Kandungan minimal lemak susu kambing toggenburg mencapai 3,56 persen dan kandungan proteinnya minimal mencapai 2,90 persen.

Standar breed menyerukan hasil susu minimum sebesar740 kg per laktasi, dengan kandungan lemak minimal3,56% dan kandungan protein minimum2,90%

Kambing toggenburg memiliki ciri khas warna bulu cokelat tua dan sedikit warna putih di bagian kepala, telinga atau kaki.

Berat tubuh kambing toggenburg jantan dan betina dewasa mencapai 55-60 kilogram. Bantuk tubuh kambing toggenburg tampak besar melingkar dengan postur tinggi yang lebih pendek dibandingkan kambing lainnya.

Kendati memiliki masa laktasi yang pendek, ukuran ambing dan puting kambing toggenburg terbilang cukup besar.

Dengan lingkar ambing 15 centimeter dan panjang tanduk untuk kambing betina 10 centimeter.

Kambing toggenburg memang sesuai habitatnya banyak berkembang di tanah gembala. Namun bila kamu ingin memelihara kambing ini, produktivitas susunya bisa lebih maksimal bila dibudidayakan dengan sistem kandang.

Kualitas pakan ternak di Indonesia yang jauh lebih beragam dan bergizi tentu membuat nilai tambah tersendiri.

Referensi:

Karakteristik dan Produksi Susu Kambing Toggenburg di CV Sahabat Ternak Sleman Yogyakarta, http://repository.polinela.ac.id/1597/

Bangsa-bangsa Kambing Perah, ocw.usu.ac.id

Komentar Anda