Ilustrasi Kambing Sapera/ dok pexels

Ilustrasi Kambing Sapera/ dok pexels

Apakah kamu sudah tahu ada jenis kambing sapera? Asal kamu tahu, kambing jenis sapera merupakan rajanya penghasil susu terbaik di antara jenis yang lain. Kambing sapera memiliki keunggulan produksi susu paling banyak dibadingkan jenis kambing perah lainnya, seperti peranakan etawa (PE) atau anglo nubian.

Meski kambing sapera pada produktivitas susunya lebih tinggi, namun kadar protein susu masih rendah bila dibandingkan dengan kambing jenis PE dan anglo nubian.

Produktivitas susu kambing sapera bisa mencapai 740 kilogram per masa laktasi. Bahkan masa laktasi kambing ini bisa mencapai 1 tahun bila tidak dikawinkan. Sederhananya, produksi susunya kambing sapera bisa mencapai 1,5 – 2 liter per hari.

Kandungan protein susu kambing sapera yakni 3,6 persen dengan lemak 4,2 persen. Kendati demikian, susu kambing ini juga memiliki nutrisi lengkap seperti jenis susu kambing lainnya, yakni Karbohidrat kambing 4,5 %; Kholesterol kambing 17,mg; Kalori kambing 69 kal; Vitamin A kambing 185 mg; Vitamin C kambing 1,29 mg, Pospor kambing 111 mg; Kalsium kambing 134 mg; Magnesium kambing 16 mg.

Asal Usul Kambing Sapera

Kambing sapera atau saanen berasal dari daratan Swiss. Kambing ini memang rajanya penghasil susu, meski secara postur fisik kambing ini relatif kecil dibandingkan jenis lainnya. Tinggi kambing sapera jantan mencapai 90 centimeter dengan berat 68-91 kilogram dan betina 80 centimeter dengan berat 36-63 kilogram.

Kambing sapera memiliki kelemahan sulit beradaptasi di iklim tropis. Untuk itu, jenis kambing ini di Indonesia dikawin silang dengan jenis peranakan etawa. Hasilnya kambing ini mampu beradaptasi dengan iklim tropis di Indonesia. Namun lebih baik kambing ini dipelihara di dataran sedang hingga tinggi.

Kambing sapera memiliki ciri-ciri berwarna putih dan krem. Pada bagian hidung, telinga dan kelenjar susu terdapat tanda bintik warna hitam. Kambing ini berdahi lebar serta memiliki telinga berukuran sedang. Kambing sapera jantan dan betina, sama-sama memiliki tanduk.

Peluang Bisnis Menggiurkan

Kini beternak kambing tidak hanya mengandalkan pembesaran dan memperbanyak anakan. Padahal, 70 persen biaya produksi usaha peternakan kambing habis untuk pakan. Lantas, bila peternak kambing mau mencari penghasilan tambahan dengan memerah susu kambingnya, tentu akan menekan biaya produksi pakan.

Kendati demikian, yang harus diperhatikan, produktivitas susu kambing sapera juga tetap bergantung pada kualitas pakan. Untuk itu, perlu ada kemandirian pakan dengan menanam hijauan dan membuat tabungan pakan silase.

Selain produksi susu, kambing jenis sapera juga memiliki tingkat perkembang biakan yang cukup bagus. Dalam dua tahun, kambing sapera bisa beranak sampai 3 kali. Tiap satu ekor kambing sapera, bisa beranak 1-3 tiga ekor.

Pejantan kambing sapera juga mampu mengawini hingga 4 ekor indukan dalam sehari. Artinya, birahi kambing pejantan jenis sapera sangat kuat.

Pakan Hijauan dan Penyakit

Kambing sapera ini sangat baik bila diberi pakan berkualitas seperti rumput gajah legum (kaliandra, indigofera, lamtoro), konsentrat, ampas tahu dan mineral. Intinya, semakin beragam campuran hijauan maka kandungan nutrisinya semakin lengkap. Ibaratnya, bila lauk makan semakin beragam, tentu akan membuat kita tidak bosan.

Hal terpenting lainnya yang harus diperhatikan dalam berbisnis kambing perah jenis sapera yakni ancaman penyakit. Pertama, peternak harus rutin melakukan pembersihan kandang baik yang di bagian dalam dan luar kandang. Selama proses pemerahan, peternak juga harus memastikan tangan dan lingkungannya steril. Secara berkala kambin juga penting diberi suplemen dan vitamin.

Jenis penyakit kambing perah yang paling ditakuti yakni mastitis atau radang ambing. Cara pencegahan penyakit ini yakni dengan mengeluarkan susu kolostrum sampai tuntas. Susu kolostrum ini muncul setelah kambing melahirkan. Susu terbaik ini memiliki nilai jual yang mahal dan harus diberikan ke anakan kambing.

Selain itu, ada juga penyakit yang relatif sering menyerang kambing adalah kudis (scabies). Tetapi penanganan penyakit scabies relatif mudah, bisa diobati secara kimiawi maupun nabati/herbal.

Jadi apakah kamu sudah tertarik untuk memelihara dan berbisnis kambing perah? (mua)

Referensi:

S. Rusdiana, dkk, “Kualitas dan Produktivitas Susu Kambing perah Persilangan di Indonesia”, J. Litbang Pert. Vol. 34 No. 2 Juni 2015
litbang.pertanian.go.id

Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan bbpkhcinagara.com

Komentar Anda