SRILESATRIFARM.COM | Domba adalah salah satu hewan yang mudah perawatan dan lebih tidak bau ditimbang dengan kambing. Proses anak pinak yang cepat, banyaknya produktivitas yang tak sedikit seperti daging, susu dan bulu, dan perawatanya yang mudah serta pakan yang melimpah. Tak jarang saking mudahnya domba dipelihara sampai menjadi ikon suatu daerah karena mudahnya perawatan.

Mudahnya perawatan domba tidak menafikan jika domba bisa dengan mudah  terserang penyakit jika tidak ditangani dengan tepat. Penanganan yang tepat bisa dimulai dengan mengidentifikasikan penyakit dimulai dengan memperhatikan penyebabnya, lalu beri obat sesuai dengan penyakit yang menyerang domba.

Penanganan harus dilakukan dengan tepat dan cepat agar tidak menimbulkan kerugian yang besar karena dana hanya berhenti pada pengobatan. Jika tidak sanggup menangani secara pribadi, maka boleh memanggil mantri atau petugas kesehatan hewan terdekat.

Banyaknya macam penyakit pada domba tidak jarang diakibatkan oleh kebersihan, semakin bersih semakin sehat. Salah satu penyakit domba yang sekaligus akan kita bahas adalah penyakit radang pusar pada domba.

Penyakit radang pusar pusar disebabkan oleh alat pemotongan pusar yang tidak steril atau tali pusar yang terkena bakteri Streptococcus, Staphylococcus, Escherichia coli dan Actinomyces necrophorus. Bisa juga karena setelah pemotongan yang dipakai terkontaminasi oleh bakteri atau karena terkontaminasi dari kandang yang kotor.

Jika dibiarkan penyakit ini mengakibatkan kematian. Usia domba yang terserang biasanya cempe berusia 2-7 hari. Gejala ini menyebabkan terjadinya pembekakan di sekitar pusar dan akan terasa sakit bila disentuh.

Penyebab lain dari penyakit ini adalah karena memakan rumput atau tanaman hijauan yang mengandung metacercaria. Di pencernaan inilah kista metacercaria terpecah dan menembus dinding usus, lalu masuk ke jaringan lain bahkan sampai ke organ hati. Didalah organ hati, cacing ini yang akan merusak jaringan yang ada di dalamnya sehingga terjadi pembekakan hati. Kista yang terpecah ini juga bisa keluar melalui feses dan masuk ke saluran empedu.

Gejala- gejala yang akan diterima mengakibatkan gangguan pertumbuhan, tampak kurus, gangguan pencernaan, anemia, asites, oedeem dan dapat menyebabkan kematian bila sudah parah.

Diagnosis sederhana dari penyakit ini dengan mengamati gejala-gejala yang tampak dan pemeriksaan feses akan ada telur cacing hati.

Semua penyakit dapat kita cegah dengan menjaga kebersihan atau sanitasi. Hal perlu diperhatikan adalah kebersihan kandang agar selalu diupayakan kebersihanya. Kring dan bersih serta memiliki supan udara yang cukup. Selain kandang, lingkungan juga harus diperhatikan. Pastikan tidak ada genangan air atau lembab.

Bila ditempatkan di lapangan jangan lupa untuk memberi parit di setiap petaknya agar aliran air lancer. Juga berguna untuk penyalur air jika hujan agar tidak becek.

Memandikan domba secara teratur merupakan hal yang urgen karena domba sebagai penghuni kandang. Memandikan domba bisa dilakukan setiap rutin seminggu sekali dan apabila domba terkena penyakit agar segera dipisahkan sendiri.

Peralatan dan tempat makan dibersihkan dan dicuci setiap hari agar tidak menjadi sarang penyakit. selain itu, pemberian pakan dengan kualitas berkualitas dengan gizi tinggi akan meningkatkan kualitas produktivitas dan mencegah sarangnya.

Bila dirasa perlu. Vaksinasi tertentu harus dilakukan. Apalagi kalau di daerah tersebut sedang terjadi wabah penyakit.

Pengobatan penyakit ini bisa dilakukan dengan memakai karbon tetraklorida yang biasanya diberikan dengan cara dicekoki (drenching). Pengendalian bisa dengan antibiotika, sulfa dan pusar dikompres dengan larutan rivanol (desi fentak).[SLF]

Komentar Anda