SRILESTARIFARM.COM| Penyakit scabies termasuk penyakit menular yang menyerang kulit hewan ternak, dan juga dapat menular ke manusia. Penyakit ini sangat populer dikalangan para peternak hingga memiliki banyak nama lain yaitu budug, kurap dan mange. Penyakit ini telah tersebar luas di Indonesia. Penyebab penyakit bermacam-macam adakalanya karena kekurangan pakan, musim kemarau, lingkungan yang kotor dan tidak terjaga kebersihanya.

Penyebab utama penyakit ini menyerang ternak adalah tungau Sarcoptes scabiei yang hidup di lapisan epidermis kulit. Tungau betina sangat aktif membuat liang didalam kulit epidermis atau lapisan tanduk, mereka meletakkan telur sampai dengan 3 butir telur perhari.

Telur tersebut akan menetas dalam waktu 2-4 hari dan waktu yang dibutuhkan untuk menjadi tungau kurang lebih sekitar 17 hari. Tungau ini hidup dengan memakan reruntuhan jaringan. Meskipun penyakit ini tingkat kesakitannya tidak terlalu tinggi, namun daya menularnya sangat tinggi, apabila didalam satu kandang terdapat seekor domba yang terkena scabies maka ternak yang lainya akan tertular.

Penularan penyakit ini rata-rata melalui kontak langsung dengan hewan sakit atau karena satu kandang, boleh jadi karena tempat makan, tempat minum dll. Seringnya penyakit ini menyerang daerah yang sedikit ditumbuhi rambut seperti: moncong, telinga, dada bagian bawah, perut, pangkal ekor, sepanjang punggung, leher dan kaki.

Ternak yang terinfeksi oleh penyakit ini akan merasa gatal dan membuat domba menggaruk-garuk setiap waktu atau bahkan menggigit-gigit bagian tubuh yang terinfeksi sehingga menyebabkan luka lecet bahkan depresi dan kelelahan.

Jika sudah parah maka seluruh tubuh dapat terserang, kulit meradang dan mengeluarkan cairan membentuk kerak pada kulit, kasar berkoreng. Ternak juga akan menjadi kurang nafsu makan, kurus dan berbau apek dan disekitar tempat tidur ditemukan reruntuhan jaringan kulit.

Kulit domba yang terinfeksi scabies akan mengeras, menebal dan berlipat-lipat. Pada tempat-tempat tersebut rambut akan rontok dan terjadi kegundulan. Penyakit scabies bisa dideteksi dengan gejala klinis dan melakukan pemeriksaan mikroskopik pada kulit penderita.

Untuk menghindari penyakit scabies, bisa dilakukan secara mandiri. Salah Satunya dengan cara menjaga sanitasi kandang dan pakan yang baik. Yang kedua, kambing yang baru didatangkan harus diisolasi dan jangan langsung dicampur selama beberapa minggu sampai diketahui bahwa kambing tersebut tidak berpenyakit scabies.

Begitu pula domba yang telah tertular harus diasingkan sampai benar-benar dinyatakan sembuh dari scabies. Melakukan pemeriksaan secara rutin dan memberi obat antiparasit. Terakhir, bila membersihkan kandang yang tercemar, sebaiknya dibersihkan dengan menggunakan akarisida dan sebaiknya didiamkan tidak digunakan terlebih dahulu selama beberapa bulan.

Bila domba telah terjangkit penyakit ini, maka pengobatan bisa dilakukan dengan cara menggosokkan campuran minyak kelapa dan asuntol selama 3 hari. Bila tidak ada, boleh diganti dengan coumaphos (asuntol) dalam bentuk salep 2% vaselin diberikan 3 kali dalam 3 minggu berturut-turut atau dalam bentuk cairan 0,1% dengan cara disemprot atau direndam pada permukaan kulit hingga basah atau bisa juga dengan cara disemprot.

Selain itu, benzoas bensilikus 10% dapat diaplikasikan pada luka. Dapat juga mengoleskan injeksi ivermectin, pastinya dengan resep dokter hewan puskesmas setempat. Pengobatan dan pengendalian dilakukan sesegera mungkin harus dikerjakan agar tidak menderita kerugian yang lebih besar. Upayakan untuk menjaga kambing agar tetap bersih dan kering. Ideal membersihkan kandang rata-rata dilakukan setiap satu minggu satu kali.[SLF]

Komentar Anda