SRILESTARIFARM– Kambing Saanen merupakan jenis kambing perah yang berasal dari negara subtropis, Lembah Saane, Swiss.

Kambing ini memang tergolong bisa beradaptasi dengan iklim tropis di Indonesia, namun dengan catatan harus menggunakan kandang ideal dan di kawasan bersuhu dingin seperti dataran menengah dan tinggi.

Pemilihan tempat dan kandang jadi faktor paling pertama yang harus diperhatikan, sebelum menyentuh aspek lain seperti bibit unggul, manajemen pakan, minum, pemeliharaan dan penanganan penyakit.

Sensitif Sengatan Matahari

Asal kamu tahu, kambing Saanen tergolong jenis yang sangat rentan terkena panas matahari, apalagi berlangsung lama. Di negara asalnya, kambing ini lebih terbiasa hidup di kondisi teduh dan dingin.

Bila lokasi kandangmu berada di kawasan yang cukup panas, pemeliharaan Kambing Saanen bisa disiasati dengan memberikan sekat ruangan teduh yang lebih luas.

Ruang yang luas ini akan membantu kondisi suhu ruang, kelembaban dan angin lebih sesuai kebutuhan kenyamanan kambing.

Sebab, tempat yang luas dan nyaman, akan berpengaruh pada produktivitas susu kambing Saanen.

Kambing ini memiliki karakter yang tenang. Untuk itu paling cocok dipelihara dengan sistem kandang.

Menyiapkan Dua Kategori Kandang

Para peternak kambing perah di Indonesia, khususnya daerah Batu, Jawa Timur membuat dua jenis kandang untuk kambing Saanen.

Pertama, siapkan kandang panggung dengan luas 1-1,5 meter persegi untuk satu ekor kambing. Ini untuk mempermudah pemantauan dan pemeliharaan kambing, terutama saat masa kehamilan dan melahirkan.

Kedua, siapkan kandang koloni untuk anakan kambing Saanen. Untuk usaha kambing perah, kandang khusus anakan ini sangat diperlukan karena harus dipisahkan dengan indukan sejak dini, setelah cukup diberikan susu kolostrum dan siap dipisah setelah satu Minggu kemudian

Kandang panggung untuk koloni anakan setidaknya seluas 2,5×1,5 meter untuk
3-5 ekor anakan

Bisa juga luasan 1,5 x 1,5 meter untuk 2-3 ekor anakan.

Anakan kambing ini akan diberi susu bantuan baik bubuk atau susu sapi.

Sementara susu kambing Saanen dengan nilai jual tinggi, akan terus diperah hingga 250 hari ke depan dengan produktivitas 800 liter.

Perawatan

Kambing Saanen memiliki keunggulan bisa menyesuaikan keragaman pakan lebih cepat, kemampuan pencernaan juga tinggi.

Kambing Saanen juga mampu menghasilkan susu lebih banyak dibandingkan jenis lainnya.

Sistem kandang untuk kambing Saanen ini juga memiliki risiko yang harus diperhatikan. Kambing yang terus menerus hidup di kandang membuat pertumbuhan kuku lebih cepat.

Berbeda dengan kuku kambing yang aktif berjalan dengan sistem gembala atau kambing liar.

Bentuk kuku dari kambing di kandang cenderung melengkung sehingga mengganggu keseimbangan kambing saat berdiri akibat tidak simetris.

Untuk itu, kuku kambing Saanen di kandang harus rajin dipotong dan dimandikan setidaknya satu minggu sekali.

Desain dan Kebersihan Kandang

Setelah memiliki kandang yang ideal, kebersihan kandang jadi faktor kunci keberhasilan berbisnis kambing perah.

Kandang panggung lebih baik didesain memiliki ruang penyaringan pemisah kotoran dan urine. Kotoran kambing bisa diarahkan ke penampungan khusus dengan jaring-jaring yang terpasang miring di bagian bawahnya.

Selanjutnya, urine juga dibuatkan saluran khusus untuk penampungan.

Jika terpisah, maka kebersihannya lebih baik daripada saat keduanya tercampur.

Selain itu, dalam pembersihan kandang peternak bisa melakukan secara rutin, setidaknya setiap hari atau minimal seminggu sekali dengan disemprot disinfektan. (mua)

Referensi:

M. Basid Sidiq, Usman Ali, dkk, “Evaluasi Pemeliharaan Induk Kambing Saanen Laktasi dan Analisis Kualitas Susu Segar du Kecamatan Batu, Kota Batu”, JURNAL DINAMIKA REKASATWA, Vol. 4 No. 2, 10 Agustus 2021.

www.dpi.nsw.gov.au/animals-and-livestock/goats/breeds/saanen

zooatlanta.org/animal/saanen-goat/

backyardgoats.iamcountryside.com/goat-breeds/saanen-goat-breed-spotlight/

bbppbatu.bppsdmp.pertanian.go.id/2020/07/07/prospek-kambing-saanen-di-tengah-pandemi-covid-19/

Komentar Anda